Dokter Wanita Muda Menggairahkan

Lalu Callula kedapur dan membuatkan kopi untuk pak Irfan.

“Pak, ini kopinya ..”.
“Wah kopi… bisa begadang saya malam ini bu.”
“O.. ya.. pak .. apa perlu saya ganti dengan teh hangat?” jawab Callula.
“Ohh… nggak usah buk.. ini juga nggak apa.” timpal pak Irfan, sambil memandang kearah Callula.

Hingga saat itu hujan belum reda dan paka Irfan terpaksa nginap di rumah itu. Callula terus menemani paka Irfan ngobrol tentang pekerjaan hingga rencana ia akan menikah. Pak Irfan mendengarnya dengan penuh perhatian dan sesekali mencuri pandang dada Callula. Callula tak enak hati jika ia meninggalkan pak Irfan sendirian malam itu karena pak Irfan telah banyak membantunya.Cerita Sex Dewasaku

Sedang matanya mulai ngantuk. Sedang hiburan di rumah itu tidak ada karena tidak adanya jaringan televisi.

Melihat Callula yang mulai ngantuk itu lalu pak Irfan menyuruh Callula tidur duluan.
“Bu, tidur aja dulu biar saya diluar sini.”
“Wah saya nggak enak ni pak masa pak Irfan saya tinggal.”

Callula memaksakan dirinya untuk terus ngobrol hingga jam menunjukan pukul 9 00 wib yang kalau didesa itu telah larut
ditambah hujan deras.

Dari tadi pak Irfan terus memperhatikan Callula karena suasana malam itu membuatnya ingin mengambil kesempatan terhadap Callula dengan tidak menampakkan keinginannya.

Padahal saat itu tanpa di sadari Callula pak Irfan telah duduk disamping Callula.

“Bu… Callula.., dingin ya buk..” kata pak Irfan.
“Ya pak…,” sahut Callula.. dengan pasti pak Irfan, meraih
tangan Callula.
“Ini bu, saya pegang tangan ibu ya.., biar dinginnya hilang….” bisik Pak Irfan.

Callulapun membiarkan pak Irfan meraih tangannya, memang ada hawa hangat yang ia rasakan. Lalu pak Irfan melingkarkan
tangannya di bahu Callula dan mengelus balik telinga Callula, padahal itulah daerah sensitif Callula. Kepala Callula lalu rebah di bahu pak Irfan dan seperti sepasang kekasih pak Irfan terus meransang daerah peka di tengkuk dan bahu Callula.

Callulapun meresapi usapan dan elusan lembut laki-laki yang seusia dengan ayahnya itu, matanya hanya merem melek. Mungkin karena suasana dan cuaca yang dingin membuat Callula membiarkan tindakan Irfan itu. Pak Irfan lalu berdiri, dan menarik tangan Callula hingga berdiri. Callula menurut, lalu ia tuntun kekamar yang dan menyilahkan Callula berbaring

“Bu, tampaknya ibu capai.” kata pak Irfan.
“Ya pak..” kata Callula.

Pak Irfan keluar kamar dan mengunci pintu rumah itu dan memeriksa jendela lalu ia masuk kekamar Callula kembali sambil menguncinya dari dalam. Ia sudah tidak sabar ingin menggauli Callula yang telah menjadi obsesinya selama ini malam itu.

Pak Irfan berjalan kearah Callula, yang saat itu duduk ditepian ranjang.

“Pak.. koq di kunci?” tanya Callula.
“Biasalah bu, jika malam hujan begini kan biar hawa dingin nggak masuk…” timpal pak Irfan.
“Bagaimana bu apa masih Dingin?” tanyanya.
“Iya pak…” angguk Callula.

“Baiklah buk bagaimana jika saya pijitin kepala ibu itu biar segar.” kata pak Irfan
“Silahkan pak…” jawab Callula. Lalu Callula duduk membelakangi pak Irfan dan pak Irfanpun naik ke ranjang itu dengan memijit kepala dan tengkuk Callula.

Padahal yang dilakukannya adalah meransang Callula kembali untuk bisa mengusainya. Sebagai laki-laki berpengalaman
tidaklah susah bagi Pak Irfan untuk menaklukkan Callula, yang ia
tahu belum begitu tau tentang dunia sex dan laki-laki.

Dengan gerakan lembut dan pasti usapan tangannya mulai dari tengkuk hingga balik telinga Callula. Callula … menutup matanya menikmati setiap gerakan tangan pak Irfan. Dari dekat pak Irfan dapat merasakan dan menikmati kehalusan kulit Callula.

Beberapa saat lamanya pijitan Irfan itu telah turun ke punggung dan diluar kesadaran Callula kimononya telah turun dari bahunya dan yang tinggal hanya Bh yang menutup payudaranya. Bh itupun dengan kelincahan tangan pak Irfan jatuh dan sempat dilihat pak Irfan bernomor 34b. Masih dari belakang gerakan tangan pak Irfan lalu meremas payudara Callula. Callula sadar dan menahan gerakan tangan Pak Irfan..

“Sudah pak…, jangan lagi pak…” sambil memakai kimononya kembali sedang bhnya telah terjatuh.

Pak Irfan kaget dan ia memandang mata Callula, ada nafsu tertahan, namun ia harus mulai memasang strategi agar Callula, kembali bisa ia kuasai.

“Maaf bu.., kalau tadi saya lancang.” kata pak Irfan.

Callula diam saja. Sedang saat itu pak Irfan hanya selangkah lagi bisa mengusai Callula. Lalu pak Irfan berjalan keluar dan ia tinggalkan Callula. Kemudian ia balik lagi kekamar itu, dan duduk disamping Callula, pakaian Callula saat itu acak-acakan.

“Bu…, apa ibu marah?” tanaynya.
“Tidak pak tapi sayalah yang salah. Padahal selama saya pacaran dan tunangan belum pernah seperti ini.” terang Callula. Pak Irfan manggut-manggut mendengar perkataan Callula.

Cuaca malam itu tetap hujan deras dan dingin udara terus menusuk tulang, pak Irfan mengerti jika Callula khawatir sebab ia masih perawan, namun tekadnya sudah bulat bahwa malam itu Callula harus bisa ia gauli.

Dalam kebiusan sikap Callula saat itu, pak Irfan kembali meraih tangan Callula dan menciumnya, Callula diam membisu, lalu pak Irfan memeluk Callula dan tidak ada penolakan dari Callula, Rupanya Callula saat tadi telah bangkit birahinya namun karena ingat akan statusnya maka ia menolak pak Irfan. Dijari Callula memang melingkar cincin tunangan dan pak Irfan tidak memperdulikannya.

Dengan kelihaiannya, kembali Callula larut dalam pelukan dan alunan nafsu yang di pancarkan laki-laki desa itu. Sekali sentak maka terbukalah kimono Callula, hingga terbuka seluruh kulit tubuhnya yang mulus itu, tanpa bisa ditolak Callula.Dengan penuh nafsu pak Irfan memilin dan membelai dada putih itu hingga memerah dan dengan mulutnya ia gigit putingnya. Keringat telah membasahi tubuh Callula dan membuatnya pasrah kepada pak Irfan.

Sebelah tangan Irfan turun dan merongoh cd Callula dan memasuki lobang itu yang telah basah. Lalu ia buka dan tubuh Callula ia baringkan. Ia amat bernafsu sekali melihat belahan vagina Callula yang tertutup oleh sedikit bulu halus.Cerita Sex

Pak Irfanpun lalu membuka baju dan cdnya, hingga mereka sama-sama bugil diatas ranjang itu. Penis Irfan amat panjang dan besar. Callula saat itu tidak tahu apa-apa lagi.

Pak Irfanpun lalu membuka kedua kaki Callula dan mengarahkan penisnya kebelahan vagina Callula.

Beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati ia angkat kedua kaki Callula yang panjang itu kebahunya, dan barulah ia bisa memasukan kepala penisnya.

“Aduhhhhhh pak.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit pak…” jerit Callula.

Pak Irfan lalu menarik penisnya kembali. Lalu dengan mulutnya ia beri air ludah ke pinggiran lobang vagina itu biar lancar. Kemudian ia ulangi memasukan penisnya. Dengan hati2 ia dorong masuk dan kepala penis masuk…

“Auuuuuggggkkkk…” jerit Callula.
“Sebentar bu…” kata Pak Irfan.
“Nanti juga hilang sakitnya buk…” terangnya lagi.

Sekali hentak maka seluruh penisnya masuk dan ia maju mundurkan. Padahal saat itu Callula merasa dilolosi tulangnya. ia gigit bibir bawahnya menahan rasa nyilu dan sakit saat penetrasi tadi.Pak Irfan telah berhasil merobek selaput dara Callula, hingga kelihatan tetesan darah di paha mulus Callula saat itu dan membasahi sprey yang kusut.Cerita Sex

Tangan pak Irfanpun terus memilin payudara Callula dan kembali menahan pinggul Callula. Lebih kurang 20 menit ia maju
mundurkan penisnya kedalam vagina Callula sedang Callula telah 2 kali orgasme, barulah ia muntahkan spermanya didalam rahim Callula. lalu ia tetap diam diatas tubuh Callula.

Terlihat ketika itu, tubuh putih mulus Callula berada dibawah tubuh pak Irfan yang masih membelai dada dan menjilat bibir dan lidah Callula. Kedua tubuh manusia itu penuh keringat. Di sudut mata Callula ada air mata karena keperawanannya telah hilang bukan karena tunangannya tapi oleh laki-laki tua itu.

Ia tidak punya pilihan lain karena telah terlanjur di setubuhi Pak Irfan. Hingga menjelang pagi pak Irfan kembali mengulang permainan sex itu dengan Callula, hingga Callula merasakan kenikmatan dan mengetahui rahasia dalam permaianan dewasa. Iqbal tidak ia ingat lagi dan saat itu ia terbelenggu oleh gairah dan nafsu yang di berikan pak Irfan.

Sejak saat itu, hub kedua insan yang berbeda umur sangat jauh itu terus berlangsung di rumah itu , kadang-kadang di gubuk milik pak Irfan di tengah hutan daerah itu. Callula merasa heran karena laki-laki seumur pak Irfan masih memiliki stamina yang prima dalam berhubungan. Tidak heran jika pak Irfan memiliki 3 orang istri dan memiliki 3 orang anak yang telah dewasa.

Irfanpun bermaksud untuk menjadikan Callula istrinya yang ke 4 karena ia amat bangga bisa memerawani seorang Dokter dari kota dan cantik. Untuk itulah ia terus berusaha menyetubuhi Callula hingga bisa hamil oleh bibitnya. Callulapun sulit melepaskan diri dari pak Irfan. Ia sedang berpikir untuk membatalkan pertunangan dengan Iqbal, karena bagaimanapun ia sudah tidak perawan lagi